
Asuhan Persalinan Normal: Prosedur, Teknik, dan Tips bagi Ibu Hamil
Pendahuluan
Asuhan persalinan normal adalah proses melahirkan janin yang telah mencapai usia kehamilan penuh secara alami tanpa bantuan alat. Persalinan dianggap normal jika janin berusia cukup (37–42 minggu), terjadi secara spontan, posisi janin adalah presentasi belakang kepala, dan tidak ada komplikasi pada ibu maupun janin.
Tujuan asuhan persalinan normal adalah memastikan proses melahirkan berlangsung dengan bersih dan aman, sehingga dapat mengurangi angka kematian dan kecacatan pada ibu dan bayi. Asuhan persalinan normal direkomendasikan untuk semua wanita hamil karena merupakan proses alami.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 mengatur tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan. Peraturan ini mencakup standar pelayanan yang harus diberikan, termasuk asuhan persalinan normal (APN).
Asuhan persalinan normal memiliki 4 kala yang berlangsung tidak lebih dari 18 jam, yaitu:
- Kala I: fase mulai dari kontraksi uterus sampai dilatasi serviks lengkap 10 cm
- Kala II: fase dari dilatasi serviks lengkap hingga bayi lahir
- Kala III: fase mengeluarkan plasenta setelah janin lahir
- kala IV: fase setelah plasenta lahir hingga 2 jam postpartum
Kontraindikasi untuk persalinan normal dibedakan antara kontraindikasi pada ibu dan janin. Kondisi pada ibu yang menjadi kontraindikasi meliputi disproposi sefalopelvik, plasenta abnormal, prolaps tali pusat, persalinan pervaginam setelah operasi caesar, miopia tinggi, dan penyakit menular seksual. Sedangkan, kondisi pada janin yang menjadi kontraindikasi persalinan normal mencakup malpresentasi, makrosomia, dan terkadang pada kehamilan kembar.
Teknik asuhan persalinan normal tidak ada yang khusus, karena persalinan terjadi secara spontan tanpa bantuan alat.
Persiapan Pasien
Persiapan asuhan persalinan normal bagi wanita hamil melibatkan pikiran dan mental yang positif, dengan keyakinan bahwa melahirkan adalah proses alami bagi seorang wanita. Wanita hamil yang siap untuk melahirkan juga memerlukan asupan makanan dan cairan yang memadai.
Peralatan
Perlengkapan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal secara keseluruhan terbagi menjadi peralatan untuk persalinan dan peralatan untuk resusitasi bayi. Secara umum, diperlukan sebuah ruang khusus untuk melahirkan yang memiliki tirai pemisah antara pasien dan meja bersalin yang dapat membantu pasien dalam posisi setengah duduk dan litotomi.
Alat yang perlu disiapkan selama persalinan normal adalah:
- Sarung tangan yang terdiri dari sarung tangan bersih, sarung tangan steril, dan sarung tangan panjang steril untuk manual plasenta
- Apron panjang dan sepatu boot
- Kateter urin
- Spuit, intravenous catheter, benang jahit
- Cairan antiseptik (iodophors atau chlorhexidine)
- Partus set, terdiri dari klem arteri, gunting, gunting episiotomi, gunting tali pusat, klem tali pusat, spekulum, forsep
- Kain bersih untuk bayi
- Sanitary pads
- Obat-obatan seperti oxytocin, ergometrin, misoprostol, magnesium sulfat, tetrasiklin 1% salep mata, cairan normal salin lengkap dengan infus set.
Selain peralatan untuk proses persalinan, juga perlu disiapkan peralatan untuk resusitasi bayi baru lahir, seperti laringoskop neonatus, sungkup oksigen neonatus, pipa endotrakeal dengan stylet dan konektor, epinefrin, spuit 1 cc dan 3 cc, pipa orogastrik, gunting plester, dan tabung oksigen.
Posisi
Pada tahap I, kontraksi uterus akan semakin sering dan kuat sehingga ibu hamil dapat dibiarkan di tempat tidur dalam posisi yang nyaman baginya. Namun, disarankan agar ibu berbaring miring ke kiri jika punggung janin berada di sebelah kiri.
Prosedur
Prosedur asuhan persalinan normal berbeda pada setiap kala I hingga kala IV.
- Prosedur Kala I
Kala I dimulai dengan kontraksi rahim dan pembukaan serviks, terbagi menjadi dua fase yaitu fase laten dan fase aktif. Fase laten adalah dilatasi serviks 1–3 cm dan berlangsung sekitar 8 jam, sedangkan fase aktif adalah dilatasi serviks 4–10 cm dan berlangsung sekitar 6 jam.
- Prosedur Kala II
Kala II adalah tahap dari dilatasi serviks penuh 10 cm hingga bayi lahir. Pada tahap ini, pasien dapat mulai mengejan sesuai arahan penolong persalinan, yaitu mengejan bersamaan dengan kontraksi rahim. Proses ini biasanya berlangsung maksimal 2 jam pada wanita yang melahirkan pertama kali (primipara), dan maksimal 1 jam pada wanita yang sudah pernah melahirkan sebelumnya (multipara).
- Prosedur Kala III
Kala III adalah setelah bayi lahir hingga plasenta keluar. Selama proses kelahiran plasenta, dilarang menarik tali pusat terlalu keras karena dapat menyebabkan plasenta tidak keluar secara utuh. Plasenta yang keluar harus diperiksa untuk memastikan keutuhannya. Jaringan plasenta yang tertinggal di dalam rahim dapat menyebabkan komplikasi pasca melahirkan seperti infeksi postpartum atau perdarahan pervaginam.
- Prosedur Kala IV
Kala IV adalah tahap setelah plasenta lahir hingga 2 jam pasca persalinan. Pada tahap ini, dilakukan evaluasi terhadap perdarahan pervaginam, dan jika ditemukan robekan jalan lahir maka perlu dilakukan penjahitan. Selanjutnya, tenaga medis harus memeriksa tanda-tanda vital ibu, memastikan kontraksi uterus baik, dan memastikan tidak terjadi perdarahan pasca persalinan.
Follow Up
Tindak lanjut persalinan normal dilakukan pada kala IV. Setelah proses melahirkan selesai, perlu dilakukan pemantauan terhadap kontraksi uterus dan perdarahan pervaginam. Observasi dilakukan setiap 15 menit pada 1 jam pertama, dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua. Pemantauan lain yang dilakukan mencakup tekanan darah, denyut nadi, dan fungsi kandung kemih.
Kesimpulan
Asuhan persalinan normal (APN) adalah proses penting yang memastikan keselamatan ibu dan bayi selama kelahiran dengan meminimalkan intervensi medis yang tidak perlu. Melalui edukasi yang baik, dukungan emosional, dan penanganan sesuai protokol, APN membantu mengurangi risiko komplikasi dan meningkatkan hasil kelahiran yang positif. Manajemen nyeri yang efektif dan kesiapan untuk intervensi medis jika diperlukan adalah kunci dalam proses ini. Perawatan pasca persalinan yang tepat juga sangat penting untuk pemulihan optimal dan kesehatan jangka panjang ibu dan bayi. Pendekatan komprehensif dalam APN mendukung kelahiran yang aman dan alami.
Tingkatkan keahlian Anda dalam menangani persalinan dengan mengikuti pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) kami yang komprehensif!
Dapatkan pengetahuan mendalam, keterampilan praktis, dan sertifikasi resmi yang diakui untuk meningkatkan kredibilitas profesional Anda. Jangan lewatkan kesempatan emas ini daftar sekarang di MSI Consulting dan jadilah tenaga kesehatan yang lebih kompeten dan siap menghadapi berbagai situasi persalinan!
Hubungi Kami:
Online Marketing:
Ahmad: 0812-9709-1643
Email: info.msi.consulting@gmail.com
Website: www.msi-consulting.co.id
Instagram : msiconsulting.indonesia
