
Prinsip ISO 9001:2015
Pendahuluan
Salah satu perubahan yang mendasar pada ISO 9001: 2015 adalah mengenai aspek penting dalam ISO 9001 atau prinsip-prinsip dalam mengimplementasikan sistem manajemen mutu. Sebelumnya, ISO 9001: 2008 mengacu pada 8 (delapan) prinsip manajemen mutu. Sekarang, hanya 7 prinsip ISO 9001:2015 dalam menjalankan sistem manajemen mutu.
7 Prinsip ISO 9001:2015
1. Fokus Pelanggan (Customer Focus)
Prinsip ini merupakan aspek penting ISO 9001 yang paling utama. Fokus Pelanggan merupakan fokus utama dari manajemen mutu, dimana setiap organisasi harus dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Bahkan, sebaiknya organisasi dapat memberikan produk atau jasa yang melebihi harapan mereka.
Prinsip ISO 9001 fokus pada pelanggan menunjukan bahwa setiap organisasi harus berusaha untuk memuaskan pelanggan, harus mengidentifikasi, membangun, dan memahami kebutuhan dan harapan pelanggan saat ini dan di masa depan, organisasi harus memastikan bahwa tujuannya terkait dengan kebutuhan dan harapan pelanggan, manajemen puncak harus mengkomunikasikan kepada semua karyawan mengenai kebutuhan dan harapan pelanggan.
2. Kepemimpinan (Leadership)
Prinsip kedua adalah kepemimpinan. Kaitannya dengan manajemen mutu, prinsip kepemimpinan menjelaskan bahwa pemimpin di semua level organisasi harus mempunyai kesatuan tujuan dan arah, serta menciptakan kondisi dimana setiap pegawai terlibat dalam mencapai sasaran mutu organisasi.
Pentingnya setiap pemimpin menciptakan kesatuan tujuan, arah dan keterlibatan pegawai adalah untuk menyelaraskan strategi, kebijakan, proses, dan sumber daya dengan tujuan organisasi.
Melalui kepemimpinan yang kuat, strategi organisasi akan lebih selaras dengan kebijakan, proses, dan alokasi sumber daya.
3. Keterlibatan Orang (Engagement of People)
Prinsip ketiga adalah Keterlibatan orang. Organisasi harus melibatkan seluruh karyawan dalam proses manajemen bersama. Setiap orang dalam organisasi, tanpa memandang posisinya, memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas, sehingga keterlibatan karyawan harus diberdayakan dan diapresiasi.
4. Pendekatan Proses (Process Approach)
Prinsip keempat adalah pendekatan proses. Memahami dan mengelola kegiatan sebagai proses yang saling terkait membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi. Pendekatan proses memastikan hasil yang diharapkan lebih mudah tercapai dan dikendalikan.
Pendekatan ini memastikan bahwa output yang dihasilkan sesuai harapan dan mudah dikontrol, yang menjadikannya salah satu aspek penting dalam ISO 9001.
5. Perbaikan (Improvement)
Prinsip kelima adalah perbaikan. Sebelumnya, prinsip ini dikenal dengan perbaikan berkelanjutan (continual improvement). Prinsip perbaikan menjelaskan bahwa untuk mencapai kesuksesan, organisasi harus memiliki fokus perbaikan yang berkelanjutan. Hal ini dikarenakan tindakan perbaikan dapat mempertahankan tingkat kinerja organisasi dan dapat bereaksi terhadap perubahan yang terjadi baik dalam kondisi internal dan eksternal organisasi, serta dapat menciptakan peluang baru.
6. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Bukti (Evidence-Based Decision Making)
Prinsip yang keenam adalah pengambilan keputusan berdasarkan bukti. Prinsip ini menjelaskan bahwa setiap organisasi dalam mengambil keputusan harus berdasarkan hasil dari analisis dan evaluasi data dan informasi. Hal ini dikarenakan kadangkala organisasi sering menghadapi situasi yang kompleks dalam pengambilan keputusan, dan sering menghadapi beberapa ketidakpastian. Bahkan, untuk mengambil keputusan, organisasi sering melibatkan beberapa jenis dan sumber input, serta interpretasi beberapa orang yang kadang kala cenderung subjektif.
7. Manajemen Hubungan (Relationship Management)
Prinsip yang terakhir adalah manajemen Hubungan (relationship management). Prinsip manajemen hubungan menjelaskan bahwa untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan, organisasi harus mengelola hubungan dengan berbagai pihak yang berkepentingan. Dalam manajemen mutu dijelaskan bahwa pihak yang berkentingan adalah orang atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam keberhasilan atau kinerja organisasi. Dengan demikian, pihak–pihak yang berkepentingan dapat diartikan sebagai para pemangku kepentingan (stakeholders).
Dengan memahami Prinsip ketujuh ini membantu organisasi menerapkan sistem manajemen mutu yang efektif, meningkatkan kinerja, dan meningkatkan kepuasan pelanggan secara berkelanjutan.
Kesimpulan
Memahami dan menerapkan 7 Prinsip ISO 9001 di atas akan membantu organisasi dalam membangun sistem manajemen mutu yang kuat, terstruktur, dan berorientasi pada perbaikan berkelanjutan serta kepuasan pelanggan. Ketujuh prinsip ini bukan hanya pedoman, tetapi juga strategi operasional untuk meningkatkan daya saing organisasi di berbagai sektor.
Untuk Lebih memahami Prinsip ISO 9001:2015, Anda bisa mengikuti pelatihan ISO 9001:2015. Follow juga Instagram MSI Consulting msiconsulting.indonesia untuk update pelatihan lainnya.
Hubungi kami:
Online Marketing:
Ahmad: 0812-9709-1643
Email: info.msi.consulting@gmail.com
Website: www.msi-consulting.co.id
Instagram : msiconsulting.indonesia